“Sosmed itu ibarat panggung hiburan massal. Nggak ada yang sepenuhnya asli, semuanya diedit supaya kece. Jangan sampai kalian lebih keasikan nonton drama di panggung dibanding memainkan drama hidup sendiri dengan gemilang!”
Rama Mahendradata, Pakar Media Sosial
Gaes, udah pada tau kan kalo sosmed itu jadi semacam wadah pelampiasan? Cukup melongo ke timeline kamu dan pasti dapet tontonan gratis soal kehidupan orang lain. Dari gosip batalnya nikah artis, drama keluarga influencer, sampai fleksing kekayaan crazy rich abandan. Yah, namanya juga manusia, emang suka penasaran sama privasi orang!
Pada zaman kekinian begini, kehidupan pribadi udah bukan jadi hal yang begitu privat lagi. Demi meraup semangkok nasi dan setegok air, banyak selebriti dan influencer rela membuka kisah hidup privasi mereka ke publik. Saking tereksposnya, fans sampe bisa ngikutin dari punya anak, nikah, cerai, beli rumah baru, dan lain-lain! Hadeeeh, segitunya gak sih.
Jangan heran kalo berita pribadinya Syahrini jadi trending di Twitter, atau video bayi Ria Ricis yang baru lahir jadi Most Watched di YouTube. Selera ngegosip dan ngeliatin privasi orang udah kayak jadi makanan sehari-hari buat sebagian kalangan netizen di Indonesia nih!
Contoh kasus yang paling menghebohkan belakangan adalah isu drama rumah tangga youtuber Nindy Ayunda dan suaminya. Pertengkaran mereka dicuitkan Nindy di Twitter dan langsung ramai dikomentari netizen. Ada yang bela Nindy karena merasa kasihan, tapi ada juga yang menyudutkannya demi menaikkan rating.
Begitu videonya diunggah ke YouTube, langsung jadi sensasi! Ribuan komentar bernada judge, menghujat, atau malah dukung salah satu pihak. Bahkan ada fans yang rela pindah keyakinan demi membela Nindy. Gila nggak tuh?
Fenomena ngefavoritin konten personaliti dan drama rumah tangga public figure ini juga dikomentari para pakar. Menurut salah seorang psikolog bernama Lisa Permata Sari, yang menuturkan bahwa tingginya minat pada konten privasi orang lain ini bisa jadi bentuk pelarian dari masalah sendiri.
“Dengan melihat drama kehidupan orang lain, kita bisa lupa sejenak dengan masalah pribadi. Rasa ingin tahu dan hasrat untuk menghakimi juga bisa memberi rasa superior sementara waktu,” ungkapnya.
Sementara itu, Bimo Burhannudin dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia mengkritik suburnya budaya ngegosip ini. “Menyebarkan aib orang lain tanpa izin itu dosa besar lho. Kalian mau karma buruk dikelilingi orang-orang suka mencari kesalahan?”
Jadi gitu deh gaes! Perkembangan kecenderungan ngefavoritin konten privasi selebriti dibanding konten bermanfaat. Kadang iseng, kadang emang hobi, tapi tetap aja bikin heboh dan nggak karuan. Sebagai generasi muda, kita harus cerdas memilih tontonan yang baik dan nggak berdampak buruk buat mental kita ya! Gitu aja dulu yah…Nantikan artikel selanjutnya…