Agustiana Amanda Putri
Mahasiswa IAT IAIN Kendari
“Kehidupan itu sama dengan langit, terus berpindah dan bergerak, langit tidak akan selamanya cerah dan salju tidak akan selamanya jatuh.”
Kamado Tanjirou
Apakah kamu pernah berada di titik terendah dalam hidupmu? Di mana segala hal terasa begitu sulit seperti tak terlihat secercah harapan? Meski dipenuhi dengan keraguan dan tak mendapatkan dukungan dari pihak manapun, kamu harus tetap melangkah, demi sesuatu yang bernama perubahan. Maka dalam momen-momen seperti inilah aku ingin mengajakmu berpetualangan, menyusuri kisah inspiratif dari sosok pejuang dalam serial anime yang pernah kutonton.
Dia adalah Kamado Tanjirou, karakter utama dalam serial anime Demon Slayer, sosok inspiratif yang akan mengenalkan kamu tentang sebuah perjuangan melawan titik terendah dalam hidupnya. Awalnya, Tanjirou hanya seorang remaja yang hidup damai bersama keluarganya di sebuah pegunungan. Setiap hari, ia harus bekerja menjual arang di pasar sekaligus menggantikan peran ayahnya yang telah lama tiada. Meski hidup penuh dengan kesederhanaan, Tanjirou terus menyebar kebaikan, mengajarkan adik-adiknya untuk hidup rukun dan selalu berusaha membangun kehangatan di dalam keluarganya.
Namun, seketika semuanya berubah seperti mimpi buruk yang terjadi dalam sekejap. Suatu hari sepulang dari menjual arang di pasar, ia melihat keluarganya dibantai dengan kejam oleh iblis dan harus menerima kenyataan bahwa satu-satunya keluarganya yang tersisa, adik perempuannya, Nezuko, justru terkena kutukan. Di tengah kehilangan itu, Tanjirou harus menerima hal yang justru semakin menghancurkan hatinya, itu adalah titik terendah yang pernah ada dalam hidupnya. Namun apakah Tanjirou hanya berhenti di situ saja? Tidak! Meski tidak tahu harus melakukan apa, tapi ia berjanji untuk menemukan cara agar adiknya sembuh, membalaskan dendam keluarganya dan agar hal serupa tidak lagi terjadi di keluarga manapun. Dan itulah awal mula perjuangannya.
Meskipun segala sesuatu begitu tampak sulit dan penuh tantangan, Tanjirou tidak pernah menyerah. Justru setiap kali dia terjatuh dan mengalami kegagalan, ia bangkit kembali dengan tekad baru yang lebih kuat. Ia menunjukkan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan batu loncatan menuju kesuksesan.
Hal ini mengingatkan kita dalam firman Allah Q.S Al-Insyirah ayat 5-6:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Q.S Al-Insyirah ayat 5-6
Dua kali ayat ini diulang, menegaskan, bahwa memang setiap kesulitan pasti akan ada jalan keluarnya, asalkan kita mau berusaha dan berdoa.
Kisah yang serupa juga tampak dari kisah Uzumaki Naruto. Ia adalah karakter utama dalam serial anime Naruto dan Sekuelnya Naruto Shipudden, juga merupakan contoh sempurna dari semangat pantang menyerah. Meskipun awalnya dikucilkan, dianggap tidak berbakat, dijauhi penduduk di desanya, dan dianggap pembawa mala petaka karena ia menjadi wadah kyuubi, sosok rubah berekor sembilan yang pernah menyerang desanya. Naruto dengan penuh tekad menggenggam satu impian, menjadi seorang Hokage atau seorang pemimpin yang akan membawa sebuah perubahan.
Setaip langkah perjalanannya dipenuhi tantangan, tetapi berkat tekadnya yang kuat Naruto kembali bangkit. Belajar dari setiap kegagalan, berjuang mewujudkan impiannya dan hebatnya Naruto mampu menaklukkan kekurangan dalam dirinya yang menjadi sebab ia dijauhi semua orang menjadi yang paling disayangi dan dihormati di desanya.
Jika kita merujuk dalam ajaran Islam, sikap Naruto sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang di antara kamu yang melakukan suatu pekerjaan dengan tekun dan sungguh-sungguh.”
HR. Imam Al-Bukhari
Hadits ini mengingatkan kita akan pentingnya sebuah usaha yang sungguh-sungguh dalam mengejar impian.
Dua pemeran utama dari serial anime yang berbeda tersebutlah menunjukkan kapada kita bahwa kerja keras, tekad yang kuat ketika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membawa kita pada sebuah perubahan. Seperti Tanjiro yang terus berusaha mencari cara agar bisa menyelamatkan adiknya, ataupun Naruto yang tidak mengenal kata menyerah dalam mengejar impiannya, Maka, kita juga harus berani melangkah dan mencoba hal-hal baru.
Rasa takut pasti akan ada, dan jika ia menyelimuti maka ingatlah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 286:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Q.S Al-Baqarah: 286
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita, sehingga tidak perlu takut untuk menghadapi tantangan baru.
Ketika menonton anime, apakah kita menyadari karakter yang awalnya lemah perlahan berkembang menjadi kuat bahkan menjadi yang terkuat? Hal tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi lebih baik dan hebat. “Tidak perlu menjadi hebat untuk memulai, tetapi untuk menjadi hebat kita harus memulai.” Dalam Islam, konsep ini disebut dengan ikhtiar, di mana tiap orang diwajibkan untuk terus berusaha sebelum bertawakkal, berserah diri kepada Allah SWT.
Banyak karakter anime yang menunjukkan bahwasannya kegagalan adalah guru terbaik. Mereka belajar dari tiap kesalahan, memperbaiki strategi, dan akhirnya mencapai apa yang telah mereka impikan. Hal ini mengajarkan kita untuk memandang kegagalan tidak pada satu sudut pandang saja, akan tetapi kegagalan juga bisa menjadi sebuah kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah.”
(HR. At-Tirmidzi)
Seperti halnya karakter utama dalam anime tersebut, yang terus berjuang meskipun menghadapi rintangan yang tampaknya mustahil, kita juga harus memiliki prinsip dan keteguhan hati dalam mengejar impian kita dan menjadikan kegagalan sebagai kesempatan untuk menjadi lebih kuat dan lebih bijaksana.
About The Author
