Example 200x600
Example 200x600
Example 1020x250
KeagamaanOpini

Idul Adha: Momentum untuk Memperbarui Semangat Berkurban dan Menahan Ego

205
×

Idul Adha: Momentum untuk Memperbarui Semangat Berkurban dan Menahan Ego

Share this article
Penilaian Anda Untuk Postingan Ini?
+1
1
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Kisah pengurbanan nabi Ibrahim atas putranya, Ismail, merupakan peristiwa sejarah yang agung dan sarat makna. Kisah ini mengajarkan kepada kita bagaimana seorang ayah, ibu, dan anak menahan ego sebagai perwujudan ketaatan yang hakiki kepada Allah SWT.

Menurut sejarawan Islam, Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., peristiwa kurban Ibrahim merupakan salah satu momen penting dalam sejarah agama-agama samawi. “Kisah ini tidak hanya ditemukan dalam Al-Quran, tetapi juga dalam Alkitab dan Taurat. Ini menunjukkan betapa universalnya nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa tersebut,” ungkapnya.

Ibrahim mendapat perintah untuk mengorbankan darah dagingnya sendiri, anak yang telah dinantikan kelahirannya bertahun-tahun lamanya. Allah menguji keimanan Ibrahim dengan “meminta” sesuatu yang paling berharga darinya. Namun, keluarga Ibrahim berhasil mengesampingkan ego pribadi dan memenuhi perintah Allah dengan tulus, sehingga mereka mendapatkan ganjaran yang besar dari-Nya.

Momen Idul Adha hendaknya menjadi kesempatan bagi setiap individu untuk memperbarui semangat berkurban. Secara bahasa, kurban bermakna sesuatu yang dekat. Ketika berkurban, kita tidak hanya mengorbankan sebagian harta untuk kebaikan sosial, tetapi juga berupaya mendekatkan diri kepada Yang Maha Agung melalui pengabdian yang tulus.

Kurban mengajarkan kita untuk mampu mengalahkan ego serta segala dorongan negatif dalam diri. Meskipun manusia dibekali dengan dorongan ke-aku-an, agama telah memperingatkan bahwa ketakwaan, dalam arti menahan keinginan yang berlebihan, jauh lebih baik di mata Allah. Meskipun segala perhiasan dunia sangat menggoda hati, namun manusia disediakan pilihan yang lebih baik oleh-Nya.

Dr. Ema Widodo, M.Si., psikolog klinis dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa menahan ego merupakan salah satu bentuk pengendalian diri yang penting dalam kehidupan manusia. “Kemampuan mengendalikan diri, termasuk menahan ego, terkait erat dengan kecerdasan emosional seseorang. Mereka yang mampu menahan ego cenderung lebih resilien dalam menghadapi tantangan hidup,” paparnya.

Aktualisasi kurban yang pada puncaknya adalah menahan ego harus terus diasah oleh setiap insan. Pribadi yang berkurban harus mampu menolak ajakan atau peluang untuk berbuat kejahatan, seperti korupsi, menindas hak orang lain, atau menimpakan keburukan kepada sesama. Jiwa yang berkurban mesti kuat menghindari cara-cara culas, licik, serta kekerasan dalam berupaya meraih cita.

Salah satu inspirasi dalam menahan ego dapat kita temukan pada kisah para penyintas terorisme. Sebagian dari mereka mampu tegar dan ikhlas menjalani hidup meskipun menanggung beban berat pascatragedi. Lebih dari itu, mereka bahkan mampu memaafkan serta menjalin rekonsiliasi dengan mantan pelaku terorisme. Alih-alih membalas dendam, mereka justru meredam kebencian dan mendukung mantan pelaku untuk semakin menjauh dari dunia terorisme.

“Kemampuan para penyintas terorisme untuk memaafkan dan berdamai dengan masa lalu mereka merupakan contoh nyata dari kecerdasan spiritual,” jelas Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, S.U., guru besar sosiologi agama dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk melampaui rasa sakit dan dendam, serta memilih jalan yang lebih mulia,” imbuhnya.

Kisah penyintas adalah inspirasi ketangguhan. Mereka tidak hanya mampu bertahan dari cobaan hidup, namun juga bangkit dari kondisi tak menyenangkan. Dari ketangguhan mereka, kemaslahatan sosial dapat terbangun. Upaya para penyintas untuk berbagi kisah demi terjaganya kedamaian patut terus didukung, meskipun hal itu ibarat membuka luka lama dan mengingat kesedihan.

Semoga momentum Idul Adha ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memupuk semangat berkurban dan menahan ego, demi meraih ridha Allah SWT dan mewujudkan kemaslahatan bersama.

190 Views
Penilaian Anda Untuk Postingan Ini?
+1
1
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

About The Author

Example 1100x350